TRIBUN NEWS – Calon presiden (capres) dari PDIP tak sekadar diukur elektabilitas. Faktor ideologi dan biologis atau trah Soekarno perlu dipertimbangkan.
PDIP dinilai tak hanya berhitung memenangkan Pilpres 2024, tetapi bagaimana suksesi internal partai setelah Megawati Soekarnoputri.
Dua tokoh, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo sedang bersaing menjadi capres PDIP. Keputusan akhir ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati.
Menurut pengamat politik dari IAIN Gorontalo Hendra Yasin, Ganjar sebagai kader PDIP.
Sejarah mencatat, Ganjar tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Marhaen, Gerakan Mahasiswa Merdeka.
Kurang lebih Ganjar punya kesamaan ideologi marhaen dan pemikiran Soekarno. Terlebih Ganjar dulu sebagai underbow (organisasi sayap) Gerakan Nasional.
Sejak orde baru terjadi perubahan. GMNI tidak lagi sebagai organisasi yang begitu dekat dengan pemikiran Soekarno. Walaupun demikian, sejarah panjang itu tidak serta merta bisa dilupakan.
Secara sejarah pasca menjadi mahasiswa, Ganjar juga pernah menjadi juru bicara Fraksi PDIP sebelum akhirnya menjadi anggota DPR RI di tahun 2004.
Belakangan dia maju kontestasi pilkada. Saat periode pertama, Ganjar sangat dekat dan mendapat restu dari Megawati.
“Karena saat itu seingat saya, Didit Waluyo yang juga sebagai Gubernur Jawa Tengah pada periode pertama diusung PDIP namun saat periode kedua itu tidak lagi dicalonkan oleh PDIP. Malahan Ganjar saat menang periode pertama dan saat melanjutkan periode kedua didukung Megawati, yang saya maksudkan ialah hubungan kedekatan Ganjar dan PDIP bagi saya luar biasa,” tuturnya.
Menurut Hendra, persoalan capres – cawapres, tidak lepas dari suksesi PDIP. Sebab menjadi hal penting untuk dilihat juga adalah siap orang yang akan meneruskan Megawati.
Tentu persoalan penentuan capres – cawapres ini sangat berpengaruh. Ini soal relasi kuasa.
Siapa yang menjadi capres tentunya sangat berpengaruh terhadap ketua umum, sehingganya konstalasi ini juga penting untuk dilihat.
Jadi konstalasi capres juga perlu dilihat suksesi PDIP ke depan. Sangat berhubungan satu sama lain. Sehingga bukan berarti soal capres ini PDIP belum ada sikap, melainkan harus diakui dari sisi lain ada persoalan tersebut.
PDIP sangat kuat, sebab yang memimpin adalah trah Soekarno. Megawati misalkan sebagai anak dari Soekarno.
Puan Maharani trah Soekarno. Jadi trah Soekarno bisa dikata begitu kuat.
Hendra mengatakan, Ganjar kuat dari sisi basis ideologi namun harus digarisbawahi perihal capres terkait suksesi di internal partai.
Sumber: https://gorontalo.tribunnews.com/2022/11/10/puan-ganjar-capres-pdip-di-pilpres-2024-pengamat-dari-iain-gorontalo-sentil-trah-soekarno