TRIBUN NEWS – Tarik ulur penetapan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan tak lepas dari hitungan elektoral Pilpres 2024.
Bagaimana kekuatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) – Ahmad Heryawan (Aher). AHY punya basis pemilih Jawa Timur dan simpatisan Partai Demokrat.
Sedangkan Aher yang juga mantan Gubernur Jawa Barat kuat di Jawa Barat. Dia mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pasca Nasdem mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai Capres, hal itu menjadi tanda tanya ditengah publik hingga saat ini. Terlebih siapa yang akan menjadi sosok pendamping Anies mendatang.
Diketahui koalisi yang terbangun hingga saat ini hadirnya Demokrat dan PKS, namun setiap partai menjagokan masing-masing figur untuk dampingi Anies pada deklarasi Capres-Cawapres nanti.
Dari Partai Nasdem, AHY yang paling dijagokan untuk berpasangan dengan Anies. Sedangkan dari PKS sosok Aher yang dipilih.
Hendra Yasin pengamat politik dari IAIN Sultan Amai Gorontalo menilai, Anies Baswedan memungkinkan memilih kedua sosok yang diisukan tersebut. Sebab kedua figur ini memiliki kekuatan masing-masing.
“Jika dilihat dari AHY, dirinya adalah sosok yang bisa mengambil ceruk pemilih dari Jawa Timur dan para pemilih yang punya simpatisan dengan SBY. Terlebih dirinya juga adalah sosok yang muda dan juga dari partai Demokrat yang selalu diafeliasikan dengan nama SBY, tentu ini punya basis massa,” Kata Hendra melalui telepon selular kepada TribunGorontalo.com, Kamis (3/11/2022).
Lebih lanjut Hendra menjelaskan terkait peluang AHY dan Aher sebagai Cawapres untuk Anies di Pilpres 2024.
Dalam hal ini, tentu dengan kehadiran AHY akan membuka ruang simpatisan dari para pemilih SBY dan berpotensi memilih Anies-AHY.
Begitupun dengan AHER, dirinya adalah sosok yang memiliki kekuatan besar, ditinjau dari ia sebagai sosok mantan Gubernur Jawa Barat dua periode. Hal ini tentu dapat mengambil ceruk pemilih dari Jawa Barat dan kemudian simpatisan partai.
“Tentu ini menjadi kekuatan yang luar biasa, apalagi jawa barat punya pemilih yang begitu luar biasa banyaknya,” ungkap Hendra.
Dari pandangan Hendra, jika Anies-Aher dipasangkan untuk Pilpres 2024, tentu memungkinkan. Sebab, Aher adalah sosok mantan Gubernur Jawa Barat dua periode, sehingga punya basis massa yang kuat. Ditambah lagi dengan para militant PKS yang bisa menjadi mesin politik luar biasa.
“ini tentunya yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan Cawapres Anies,”tuturnya.
Bicara soal Koalisi PKS, Hendra menganalisis bahwa partai yang dipimpin oleh Salim Segaf Al-Jufri itu merupakan partai yang sabar.
“jika kita melihat sejarah Panjang, PKS adalah partai yang cukup sabar,”tukasnya.
Untuk Pilpres 2024, akankah PKS masih sesabar itu?. Hendra mengatakan, lagi-lagi karena politik adalah sesuatu yang sangat cair. Tentu Pilpres menjadi sangat penting, karena bagaimanapun PKS harus menjaga basis massa, bisa menaikkan elektabilitas yang bermuara pada banyaknya jumlah kader yang terpilih di legislatif.
“Bagaimanapun Pilpres sangat memberi efek ekor jas atas raihan suara partai, sehingga partai kukuh mencalonkan kader sebagai Cawapres,”tandasnya.
Sumber: https://gorontalo.tribunnews.com/2022/11/03/timbangan-elektoral-anies-maju-pilpres-2024-pengamat-iain-gorontalo-ungkap-kekuatan-ahy-aher